Senin, 09 Juni 2014

Selasa, 08 Mei 2012

artikel


KETIKA NASIONALISME DIPERTANYAKAN

Setiap hari Senin, tepatnya pagi hari selalu diadakan upacara bendera di sekolah. Semua personil dalam sekolah wajib mengikutinya. Rangakaian demi rangkaian terus diikuti, mulai dari penaikan bendera merah putih yang disertai lagu Indonesia Raya, sampai dengan pembacaan doa. Mungkin kita semua sudah hapal rangakaian tersebut. Seharusnya ada makna yang bisa diambil dari kegiatan itu. Salah satu makna paling menonjol dari kegiatan upacara bendera adalah sikap nasionalisme.
Menurut Ernest Renan, yang juga dikenal sebagai bapak nasionalisme bahwa nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara. Berbicara mengenai kehendak berarti ada hasrat yang cukup kuat untuk meraihnya. Hasrat tersebut biasanya didorong oleh beberapa faktor, tergantung dari individu itu sendiri sehingga timbul rasa cinta kepada tanah air. Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain.
Dewasa ini nasionalisme terhadap bangsa Indonesia mengalami pengikisan yang dapat berdapak pada persatuan. Salah satu hal yang mencoba meruntuhkan benteng persatuan indonesia adalah adalah adanya gerakan separatisme dibeberapa daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) salah satunya adalah Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah organisasi separatisme yang menentang pemerintahan yang sah dengan gerakan makarnya dan berada di wilayah Papua Barat. Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini disebut dengan nama Irian Jaya. OPM ditengarai sering melakukan aksi kekerasan dan melakukan penyerangan bersenjata terhadap warga sipil termasuk TNI dan Polri di berbagai wilayah Papua untuk menciptakan ketidakstabilan. Pemerintah menurunkan TNI dan Polri untuk melakukan penumpasan terhadap gerombolan OPM yang sudah sangat meresahkan warga.
Terhitung sejak Desembe2011 hingga sekarang saya telah berada disalah satu peta persebaran OPM yaitu di Papua Barat tepatnya di kabupaten Manokwari. Aku yang dulunya hanya bisa menyaksikan demonstrasi masyarakat Papua untuk memerdekakan diri lewat layar kaca, sekarang saya sudah menyaksikan demontrasi mereka secara lansung. Bukan hanya demonstrasi yang dapat saya saksikan akan tetapi ada banyak hal yang dapat saya saksikan yang bebrbau oraganisasi yang berlambang bintang kejora itu, seperti bendera OPM, baju yanng bergambar bendera OPM, Noken (tas tradisional Papua) yang bermotif bintang kejora, samapai rumah yang dicat menyerupai warna bendera OPM.
Atribut-atribut yang berbau OPM bukan hanya dikenakan oleh orang dewasa melainkan anak-anak juga sudah mengenakankanya, sungguh pemandangan yang ironis. Sikap nasionalisme yang seharusnya ditanamkan sejak dini malah dihambat oleh adanya gerakan separatis tersebut. Sebagai Guru di sekolah saya sering melihat para siswa saya mengenakan atribut yang melambangkan OPM Misalnya pada Noken yang mereka pakai bahkan ada siswa yang mampu menggambar bendera OPM, hal tersebut saya jumpai pada buku tugas dan catatan mereka, pernah saya berpikir apakah bendera Merah Putih tidak menarik buat mereka? Sebagaimana pada Zaman saya sekolah dulu, saya juga senang menggambar di bagian belakan buku catatan, dan biasanya gambar tersebut adalah sesuatu yang menarik bagi kita, darisitu saya berpikir apakah OPM ini adalah menarik bagi mereka? Sungguh suatu keadaan yang membutuhkan perhatian yang serius.
Diera Presiden BJ. Habibi kita berpisah dengan saudara kita di Timortimor yang sekarang kita kenal Negara Timor Lestei, dan sekarang ancaman serupa sementara hadir didepan mata kita. Haruskah kita juga kehilagan untuk yang kedua kalinya? Haruskah kita kehilangan Mutiara Hitam dari timur? Jawabannya “TIDAK” dan berharap tidak akan pernah. Oleh karena itu sekarang saya sadar bahwa untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan hanya tugas TNI semata akan tetapi juga tugas seluruh elemen masyarakat termasuk seorang Guru sehingga Sang Saka Merah Putih tetap berkibar di Ujung timur Indonesia.

Manokwari , 27 April 2012
Oleh :Ahmad Iqbal, S.Pd ( Peserta SM-3T penempatan Kabupaten Manokwari, Papua Barat)

Minggu, 26 Februari 2012

SMA negeri 1 Warmare

Hari ini tepat dua bulan di Sma negeri 1 warmare, alahamdulilllah selama ini keadaanku baik-baik saja. namanya kehidupan ada suka ada duka, tapi dapat kulalui dengan menyenangkan.

Selasa, 18 Oktober 2011

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.    Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sistem Informasi
Pemakaian sistem informasi merupakan proses pendayagunaan informasi seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhannya. Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu, dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien. Sistem informasi terdiri dari atas dua kata,  yaitu sistem dan informasi namun terkadang orang mengartikannya dalam satu kata saja, karena sistem dan informasi saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Istilah sistem digunakan dalam banyak konteks, dalam ilmu pengetahuan alam, kita berbicara sistem tata surya, sistem molekul dan mengidentifikasi sistem sirkulasi dan sistem saraf pusat. Dalam kehidupan sehari-hari kita menemui sistem komunikasi, dan lain-lain. Dalam banyak konteks, kata sistem menunjukkan suatu himpunan dari komponen-komponen atau aturan.                                                   
Sutabri (2005: 8) mengemukakan bahwa “sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya   satu dengan yang   lain yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu”.
Cushing (1992: 16) mengemukakan “sistem adalah suatu satuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang terjalin satu sama lain untuk mencapai satu tujuan”.
Winardi (1987: 30) mengemukakan sistem adalah sejumlah komponen yang berkaitan antara satu dengan yang lain dengan cara tertentu serta yang bersifat teratur dan yang bersama-sama ingin mencapai sasaran yang ditetapkan sebelumnya.

Jadi dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diartikan bahwa sistem adalah sehimpunan unsur yang melakukan sesuatu kegiatan atau menyusun skema atau tatacara melakukaan sesuatu atau beberapa tujuan, dan hak ini dilakukan dengan cara memengelola data dan barang didalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan informasi.
Hal ini senada dengan pendapat Komaruddin (1994: 8) bahwa sistem adalah:
1.    Metode atau aturan yang teratur
2.    Metode atau skema (rancangan) yang membimbing dan mengatur, metode, prosedur, atau klasifikasi.
3.    Seperangkat doktrin atau prinsip yang terorganisasi, biasanya dirancang untuk menjelaskan susunan atau fungsi dari keseluruhan.
4.    Kelompok obyek atau satuan yang bergabung untuk membentuk suatu keseluruhan bekerja atau berfungsi atau bergerak saling tergantung dan harmonis.
5.    Suatu jaringan kerja yang terdiri atas prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama lain yang bergabung bersama-sama untuk membentuk suatu kegiatan atau untuk mencapai sasaran spesifik.
6.    Suatu keseluruhan yang terdiri atas sejumlah variabel yang berinteraksi.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, maka pada hakikatnya sistem merupakan susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lain dan prosedur-prosedur yang berkaitan yang melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan utama dari suatu organisasi. Suatu sistem sangat berkaitan dengan prosedur, di mana prosedur adalah rangkaian yang tepat yang terdiri dari instruksi-instruksi, langkah-langkah yang menjelaskan apa, siapa, kapan, dan bagaimana melaksanakan sesuatu. Jadi prosedur menyatakan bagaimana suatu komponen yang terkait dalam suatu sistem dapat dibuat menjadi satu kesatuan yang menyeluruh untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Salah satu ruang lingkup sistem adalah informasi, pemakaian informasi merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari pengelolaan sistem informai itu sendiri menurut schoderbek dalam Anwar (2009: 11) “ informasi mengacu pada
 data pilihan yang dipilih dengan mempertimbangkan masalah, penggunaan, waktu, tempat dan fungsi”.
Menurut Winardi  (1987: 140)” informasi adalah data yang telah dianalisis
 atau yang telah diproses yang memberikan penjelasan kepada pihak yang menerimanya tentang situasi tertentu”.
Menurut sutabri (2005: 23) “informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan pengambilan keputusan”.
Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa informasi merupakan data yang diproses lebih jauh sehingga mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai “nilai pengaruh” atas tindakan-tindakan, keputusan-keputusan sekarang atau masa yang akan datang. Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Dari mana informasi tersebut bisa didapat?  Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi.
Menurut  Cushing (1992: 10) sistem informasi adalah suatu kumpulan manusia dan sumber modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk pengumpulan dan pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi setiap tingkat manajemen dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas-aktivitas organisasi.

Menurut Sutabri ( 2005: 42) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Dari definisi di atas maka dapat diartikan bahwa sistem informasi  sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.   
2.  Sistem Komputer
Pada era kecanggihan teknologi, peranan komputer telah merebak hampir disegala bidang termasuk didalamnya bidang informasi. Komputer telah banyak sekali membantu manusia baik dalam menjalankan kegiatan perencanan, pelaksanan maupun pengendalian.
Menurut Davids (1993:4) bahwa : Sebuah sistem komputer adalah sebuah sistem manusia atu mesin yang terpadu intergrated, untuk menyajikan informasi guna mendukung sistem operasi manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

Pendapat di atas, menekankan bahwa komputer merupakan perangkat elektronik digunakan sebagai tempat penyimpanan data, pengolahan data, dan penyajian data dengan berdasar pada instruksi-instruksi yang diberikan oleh operator komputer.
Nugroho (2003: 14) mengemukakan berbagai perangkat yang dimiliki komputer, yaitu:
1.    Perangkat keras yang lebih dikenal dengan istilah hardware adalah perangkat fisik yang menyusun sebuah komputer dan ikut memungkinkan komputer bekerja. Disebut dengan istilah keras, karena sifatnya yang berupa peralatan fisik, dapat disentuh/ dipegang dan terlihat.
2.    Perangkat lunak, lebih dikenal dengan istilah software, adalah perangkat intelektual yang tidak turut menyusun sebuah komputer secara fisik, namun penting artinya untuk memerintahkan komputer bekerja sesuai dengan keinginan. Disebut istilah lunak karena sifatnya yang tidak berupa peralatan fisik, tidak terlihat, namun dapat dirasakan hasilnya, misalnya perangkat lunak yang memerintahkan komputer untuk dapat mengetik, menghitung angka, membuat data, berkomunikasi, dan memainkan lagu.

Berdasarkan pengertian di atas, maka sistem komputer dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian tujuan tertentu dengan menggunakan alat bantu atau media berupa perangkat komputer sebagai salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam suatu organisasi. Sistem informasi komputer dilakukan dengan mempertimbangkan keberadaan komputer sebagai alat dalam membantu pekerjaan, ketersediaan sumber daya manusia sebagai operator komputer, dan berbagai faktor lainnya yang mendukung penggunaan komputer sebagai penunjang  tugas sehari-hari.
            Semua organisasi mempunyai  sistem informasi, yang dapat memenuhi kebutuhannya akan informasi, dengan demikian mengurangi kemungkinan mengambil keputusan yang tidak tepat. Akan tetapi banyak sistem informasi yang tidak dapat memberikan informasi penting untuk pengambilan keputusan strategi dan sampai suatu tingkat untuk pengambilan taktis. Disarankan agar, dalam pengambilan keputusan strategi, sistem informasi dirancang untuk memahami kenyataan lingkungan seperti kegiatan pesaing, Kecendrungan ekonomis, sosial dan politis, situasi luar negeri dan perkembangan teknologi. Untuk menyampaikan informasi ini kepada orang-orang yang ada hubungannya dengan pengambilan keputusan strategi.
            Sistem informasi menerima masukan data dan perintah, mengolah data tersebut sesuai dengan perintah, dan mengeluarkan hasilnya. Model sistem dasar masukan, pengolahan, keluaran cocok dalam hal sistem pengolahan informasi yang paling sederhana apabila semua masukan diterima pada waktu yang sama. Fungsi pengolahan informasi sering memerlukan data yang dikumpulkan dan diolah sebelumnya. Oleh karena itu pada model sistem informasi ditambahkan alat penyimpan arsip data sehingga kegiatan pengolahan data, baik yang baru maupun yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. Apabila ditambahkan alat penyimpan data, maka fungsi pengolahan informasi tidak hanya mencakup pengubahan data menjadi informasi, akan tetapi juga penyimpanan data digunakan kemudian. Penyimpanan data dalam suatu formulir yang diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah ditemukan kembali jika diperlukan. Model pengolahan informasi ini sangat bermanfaat tidak hanya dalam memahami sistem pengolahan informasi secara keseluruhan, akan tetapi juga dalam pengolahan informasi secara tersendiri. Setiap penerapan dapat dianalisa berkenaan dengan masukan, penyimpanan dan keluaran.
            Dengan demikian, pengembangan suatu sistem informasi merupakan keharusan mutlak apabila suatu organisasi ingin melakukan tugas-tugas kepemimpinannya dengan efisien.  Karena dengan sistem informasi manajemen akan dapat mengurangi pemborasan dan efisiensi serta meningkatkan produktifitas para karyawan. Lebih penting daripada itu, sistem informasi manajeman akan memungkinkan pimpinan organisasi merencanakan ke arah mana organisasi hendak dibawa dimasa akan datang.
Seorang manager harus mampu mengatur pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara terarah untuk mencapai tujuan tertentu. Keberhasilan suatu organisasi pada hakikatnya ditentukan oleh penggabungan yang tepat antara kepemimpinan yang efektif dan  juga ditentukan oleh sistem informasinya khususnya sistem informasi yang berbasis komputer.
Menurut Scott (1999:167) mengemukakan bahwa Sistem informasi berbasis komputer yang lebih dari sekedar informasi yang disiapkan komputer. Seorang manager adalah bagian dari sistem informasi, terutama yang sumbernya selain dari komputer. 

Simon (1990:22) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan berbasis komputer adalah menggunakan komputer untuk menyelesaikan, secara lebih cepat, lebih murah, tugas-tugas yang dulunya  dilaksanakan dengan mesin hitung dan mesin tik sekarang bisa dilakukan dengan sistem komputer.

Pengambilan keputusan dan perencanaan instansi akan cepat, tepat dan efisien apabila didukung sistem informasi manajemen yang telah diciptakan, dibina dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan sistem yang berorientasi kemasa depan.  Penggunaan komputer untuk mengelola fungsi sistem informasi akan menimbulkan masalah baru, pengetahuan yang baru, karyawan dan pegawai yang  baru pula dalam suatu organisasi.
Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi akan dapat membantu pimpinan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dengan cara yang ampuh daripada kemampuaan yang dimiliki sebelumnya. Dengan penggunaan sistem informasi manajemen memungkinkan pemimpim organisasi memecahkan masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan.
Cushing (1992: 12 ) menyatakan siklus pengolahan data dalam sistem informasi komputer dapat disimpulkan sebagai siklus yang mempunyai 5 tahap yaitu : pengumpulan, penghalusan ,pengolahan, pemeliharaan dan pengeluaran output (hasil).

Untuk lebih jelasnya dapat di uraikan lebih lanjut:
1)      Tahap Pengumpulan Data.
Tahap pengumpulan meliputi atas dua aktivitas utama, pertama observasi lingkungan yang menimbulkan data, lazimnya dengan tenaga manusia                   sebagai penyelidik, walaupun kadang-kadang dapat memakai mesin untuk melaksanakan tugas ini. kedua, adalah pencatatan data yang biasanya dalam bentuk dokumen dokumen sumber yang tertulis, walaupun ada kalahnya data dicatat dalam bentuk yang tidak tertulis tetapi dapat dibaca oleh mesin.
2)      Tahap Penghalusan Data.
Tahap penghalusan data meliputi sejumlah operasi yang dilaksanakan atas data, agar supaya dapat membantu tahap pengolahan berikutnya. Tahap ini mencakup beberapa aktivitas.
Aktivitas-aktivitas tersebut adalah diantaranya:
a)  Pengklasifikasian data yang menyangkut kode identifikasi
     (nomor bagian, nomor departemen dan lain-lain).
            b)  Pengakumulasian catatan input input yang sama untuk
                 diolah sebagai satu kumpulan atau grup.
c)  Verifikasi yang menyangkut berbagai prosedur untuk mengecek
ketelitian data sebelum dimasukkan untuk pengolahan.
3)      Tahap Pengolahan Data.
            Tahap ini mencakup berbagai kegiatan, diantaranya:
            a)  Perhitungan atau pengakumulasian
                            b) Pembandingan atau pemeriksaan simultan atas dua atau lebih golongan   data.
4)      Tahap Pemeliharaan Data.
         Tahap ini mencakup beberapa hal diantaranya :
                 a)  Penyimpanan data untuk referensi atau penggunaan dikemudian hari.
                     b) Pemberian indeks, kegiatan yang menyangkut pemeliharaan data yang  menyangkut pembuatan katalog informasi referensi yang berhubungan dengan data yang disimpan.
         c) Perlindungan terhadap data yang disimpan agar data yang disimpan  tidak rusak atau hilang.
5)     Tahap Pengeluaran/ Out Put Data.
Tahapan ini meliputi pembuatan laporan yang merupakan penyajian formal dan distribusi data/informasi yang diolah, lazimnya dalam  bentuk ikhtisar.
3.  Penerapan Sistem informasi berbasis Komputer
Keberadaan komputer dewasa ini telah digunakan dalam berbagai bidang
kehidupan. Melalui penerapan sistem informasi berbasis komputer, maka memungkinkan data tetap tersimpan di dalam file yang dapat digunakan secara luas sehingga setiap orang baik secara perorangan maupun secara kelompok semakin menyadari pentingnya penerapan sistem informasi berbasis komputer
dalam pelaksanan tugas administrasi. Seperti dalam pengambilan  keputusan yang
berbasis komputer.
Scott (1995: 146), mengemukakan alasan penerapan sistem informasi berbasis komputer dalam suatu organisasi yaitu:
1.    Kemampuan komputer untuk memperoleh informasi yang ekstensif tentang kehidupan pribadi dan kemudian menggunakannya untuk komputer melaksanakan perintah dengan amat cepat, yakni melaksanakan perhitungan dan pembandingan logis.
2.    Komputer sangat tepat dalam mengolah data, bahkan komputer jarang membuat kekeliruan elektronis sehingga hampur seluruh kekeliruan yang terjadi dalam pengolahan data karena disebabkan oleh program yang disusun oleh manusia atau data yang dimasukkan oleh manusia.
3.    Komputer sangat dapat diandalkan, karena hampir semuanya bersifat elektronis, dan tidak ada lagi bagian suku cadang yang bergerak, sehingga jarang mengalami kekeliruan.

Gabungan sifat sekaligus alasan penerapan sistem komputer dalam suatu organisasi di atas menyebabkan meningkatkan kebutuhan dan penggunaan komputer dalam organisasi, kecepatan, kecermatan, dan kehandalan komputer melaksanakan sebagian besar kegiatan administrasi, dan bukan sekadar mengolah data. Komputer juga mempengaruhi cara pimpinan dalam mengelola, dan cara organisasi melaksanakan kegiatan, serta penataan fungsional dalam organiasi yakni siapa melapor kepada siapa, dan siapa melaksanakan apa.
Kecermatan komputer juga sangat tergantung dari cara kerja dan mutu komputer yang bersangkutan. Di satu pihak komputer mempunyai kemampuan yang menakjubkan. Tetapi bagaimanapun pandainya komputer ada hal yang tidak dapat dijangkau oleh komputer karena masalah organisasi bukan sekedar masalah masalah pemikiran, namun juga masalah perasaan. Inilah tidak dapat dilakukan oleh komputer, sehingga bantuan konsultan tetap tidak diabaikan. Komputer hanya dapat menyajikan alternatif-alternatif hasil analisis. Hasil analisis komputer hanya dapat dijadikan bahan pertimbangan. Pimpinan tetap dominan dalam mengambil keputusan terakhir, begitu juga staf ahli tetap berperanan juga. Namun dibalik kelebihan-kelebihan komputer pun ada kekurangannya. Komputer diciptakan oleh manusia sebagai alat yang netral sifatnya.
Menurut Syamsi (2000:137) kelemahan dari komputer adalah sebagai berikut:
1.      Dapat digunakan untuk maksud kejahatan (disamping dapat juga untuk tujuan yang baik tentu saja)
2.      Apabila diketahui rahasia kerjanya, maka komputer dapat doperdaya mengingat ia dapat berpikir rasional seperti manusia. Sekali namanya alat maka akibatnya dapat diperalat.
3.      Komputer tidak dapat mengambil keputusan sendiri, tetapi hanya mampu menyajikan data atau informasi bagi seseorang untuk mengambil keputusan.
4.      Komputer hanya dapat mengolah data yang dapat diangkakan (kuantitatif). Untuk data kualitatif  tidak dapat dilakukan dengan komputer.
5.      Komputer barulah dapat digunakan dengan efesien apabila data kuantitatifnya jumlahnya cukup banyak, dan kompleks. Apabila jumlahnya hanya sedikit dan perhitungannya sederhana, penggunaan komputer merupakan pemborosan.

Komputer mempunyai kelebihan kemampuan dalam memproses data sampai jutaan data atau tergantung dari kapasitas komputer. Di samping itu, komputer juga mampu membandingkan antara data yang satu dengan yang lain, termasuk membandingkan alternatif-alternatif pemecahan masalah. Dengan menggunakan disket/ flasdisk yang kecil mungil itu, dapat disimpan data yang jumlahnya sangat banyak sewaktu-waktu. Ini berarti efisiensi arsip data atau berkas. Proses perhitungan data secara otomatis dapat dilakukan dengan menggunakan program yang sesuai.
Komputer menggunakan bagian-bagian atau komponen-komponen yang disebut perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam rangka pengoperasian komputer dalam menunjang pelaksanaan tugas sistem informasi dalam suatu kantor atau instansi, maka operator komputer harus betul-betul menguasai bahasa komputer dan operasi sistem komputer itu sendiri sehingga dapat digunakan sebagai suatu alat atau media dalam menunjang pelaksanaan tugas, khususnya berkaitan dengan penyimpanan data, pengolahan data, dan penyajian data secara cepat, tepat dan akurat. Jadi sistem informasi berbasis komputer menekankan pada pemanfaatan komputer sebagai alat  untuk menyimpan data, mengolah data, dan penyajian data secara elektronik yang dapat digunakan dengan berdasarkan pada perintah dari operator komputer (manusia).
4.    Efisiensi Kerja
Efisiensi dalam melaksanakan suatu pekerjaan merupakan suatu pengertian yang agak susah dibedakan dengan pengertian efektivitas dalam pencapaian suatu hasil pekerjaan yang diinginkan. Efisiensi yang dimaksudkan disini adalah efisiensi kerja pegawai dalam melaksanakan setiap pekerjaan. Efisiensi dapat diartikan sebagai suatu proses pelaksanaan pekerjaan dalam bidang administrasi atau tata usaha dimana pekerjaan itu dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan dan dapat mencapai sasaran sebagaimana yang diinginkan.
The Liang Gie (1982:257-258) mengemukakan bahwa efisiensi adalah suatu usaha dengan hasilnya.perbandingan ini dapat dilihat dari 2 segi yaitu:
a. Segi usaha
Suatu kegiatan dapat dikatakan efisiensi, jika suatu hasil tertentu tercapai dengan usaha yang minimum mencakup lima unsur, pikiran, tenaga, jasmani, waktu, ruang, dan benda.
b. Segi hasil
Suatu kegiatan dapat dikatakan efisien, kalau dengan sesuatu usaha tertentu memberikan hasil yang sebanyak-banyaknya,baik yang mengenai mutunya ataupun jumlah satuan hasil itu.

 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa efisiensi merupakan suatu usaha yang dilakukan yang mengarah kepada arah penghematan dan memberikan penekanan terhadap perbandingan hasil yang dikeluarkan atas tenaga yang digunakan untuk menggerakkan seluruh usaha, efisiensi merupakan salah satu ukuran dalam menilai setiap pekerjaan yang telah dilaksanakan, karena perbandingan hasil dengan pengeluaran merupakan salah satu indikator untuk menilai tingkat efisiensi terhadap pelaksanaan pekerjaan.
The Liang Gie (1982:259-260) Di lihat dari segi usaha yang meliputi lima unsur pikiran, tenaga, jasmani, waktu dan ruang tersebut, maka dapatlah dirumuskan lebih konkrit menurut bahwa suatu cara kerja yang efisien adalah cara yang tanpa sedikitpun mengurangi hasil yang hendak dicapai yang merupakan:
a.     cara yang paling mudah (tidak sulit akibat memakai banyak pikiran).
b.     cara yang paling ringan (artinya tidak berat karena memerlukan banyak   tenaga jasmani manusia).
c.     cara yang paling cepat (tidak lama dikarenakan memakai banyak   waktu).
d.    cara yang paling dekat (tidak jauh jaraknya dan menghamburkan ruang kerja).
e.     cara yang paling murah (tidak mahal akibat  terlampau boros penggunaan bendanya).

Untuk dapat menciptakan iklim kerja seperti yang telah dijelaskan di atas, maka ada empat hal atau kemungkinan yang perlu ditempuh seperti yang dikemukakan oleh Ralp Barnerd dalan The Liang Gie ( 1981:117):
1.      Menghapus semua pekerjaan yang tidak tidak perlu.